Senin 25 April 2022. 418 mahasiswa/I UIN Mataram menjadi saksi sejarah perhelatan acara Bank Indonesia bekerjasama dengan kampus UIN Mataram dalam “QRIS: Goes To Campus” yang dihadiri oleh Walikota Mataram Bapak H. Mohan Roliskana, M.H, Kepala Bank Indonesia Perwakilan NTB Bapak Heru Saptaji, Ibu Fitria Irmi Triswati selaku Direktur Kepala Grup SP Ritel dan PJR Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran secara Online, Rektor UIN Mataram Bapak Prof. Dr. TGH. Masnun, M.Ag, Wakil Rektor III UIN Mataram Bapak Dr. H. Subhan Abdullah Acim, M.A, Kepala Biro AUPKK Bapak Drs. H. Subuhi, M.Pd.I, Dekan FEBI Bapak Dr. Riduan Mas’ud, M.Ag, Direktur Utama Bank NTB Syariah Bapak H. Kukuh Rahardjo, Kepala Dinas Perhubungan Kota Mataram Bapak Drs. M. Saleh, seluruh pegawai Bank Indonesia dan Civitas Akademika UIN Mataram.

QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) merupakan solusi system pembayaran yang cepat dan efisien tentunya menjadi pilihan masyarakat Indonesia yang diluncurkan pada tanggal 17 Agustus 2019 yang dikembangakan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI).

Sambutan pertama oleh Bapak Prof. Dr. TGH. Masnun, M.Ag yang menyambut baik dan berterima kasih kepada semua jajaran yang mempercayakan UIN Mataram dalam agenda ini sebagai bagian dari transformasi ekonomi digital di UIN Mataram di semua transaksi baik akademik dan non akademik serta pembayaran. Beliau juga mengucapkan berterima kasih kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) yang telah inovatif dalam hal ini bagian dari MBKM. Hukum dasar dalam transaksi QRIS ini adalah boleh seperti tagline di kampus, Ditinggal atau Digital yang membuat kita harus memiliki fikiran transformatif dan up to date sehingga alumni dari UIN Mataram tidak hanya pintar dalam hal teoritis tetapi implementasi juga menjadi tolak ukur.

Sambutan selanjutnya oleh Bapak Heru Saptaji yang mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas semangat dari UIN Mataram untuk eksekusi dan implementasi system pembayaran digital dimana UIN Mataram menjadi kampus inisiator QRIS pertama di Kota Mataram. Beliau menjelaskan bagaimana QRIS menjadi tren di era digital agar kita mampu mengantisipasi tantangan dari sendi perekonomian kedepan dengan melihat kondisi perekonomian saat ini semenjak kondisi pandemi Covid-19 diiringi dengan vaksinasi dan kedisiplinan prokes membuahkan hasil yang membaik dari sisi global, nasional dan regional di wilayah NTB terbukti di tahun 2021 dengan pertumbuhan ekonomi di angka 2.30%. Masyarakat harus optimis bahwa mindset digital mampu menjaga akses transaksi di pasar, komoditas eksport dengan potensial buyer dan infrastruktur digital didalamnya.

Selanjutnya, pertumbuhan QRIS hingga akhir maret tahun ini sejumlah 141.280 merchant namun terdapat gap dengan demand/pengguna (44.051) yang diharapkan dapat bertumbuh signifikan karena daerah NTB merupakan destinasi pariwisata yang luar biasa. Contohnya, Showcasing yang dilakukan oleh UMKM di event MotoGp dengan transaksi QRIS didalamnya dan dari sisi keuangan Pemerintah Daerah, bagaimana retribusi parker yang sudah diimplementasikan sebanyak 704 titik berdasarkan tahun 2020 s/d 2021 meningkatkan 61% penerimaan daerah. Hasil monitoring lanjutan di bulan maret 2022 penerimaan retribusi mampu meningkat 915% dibandingkan dari 2021 di kuartal yang sama menunjukkan sisi digitalisasi yang efisien dan efektif akan berkembang pesat tentunya, lanjut Bapak Heru saptaji. Beliau berharap Kampus UIN Mataram menjadi pioneer bagaimana civitas akademikanya berbudaya, terbiasa dan terimplementasi dengan QRIS di area perguruan tinggi ini.

Sambutan ketiga, Bapak H. Mohan Roliskana mengucapkan terima kasih atas program QRIS yang sudah diaplikasikan di Kota Mataram dan Bank Indonesia sebagai regulator pembayaran digital, kanal pembayaran yang inovatif dan aman. Hal ini merupakan hikmah dari pandemi yang tidak hanya berkaitan dengan perilaku standar kesehatan dan keselamatan, berkaitan juga dengan kecepatan, ketepatan pengambilan keputusan terkait ketidakpastian dan inovasi dalam ekosistem keuangan digital menjadi tulang punggung dalam hal perekenomian yang disesuaikan dalam kehidupan social. Saat ini, QRIS mendapatkan tempat yang ideal dan bisa berjalan dengan baik dalam menghadapi krisis pandemi selama 2 tahun. Penerapan QRIS dalam retribusi parkir dari tahun 2020 dengan 704 titik parkir, di triwulan pertama dengan pendapatan 527jt, setelah menggunakan QRIS di bulan dan triwulan yang sama di 2022 berhasil di angka 1.5M. Inisiasi perlu dikembangkan di sector lain sesuai dengan komoditas pengguanaan yang tinggi seperti pasar-pasar dan sector lain dengan tujuan meningkatkan mutu transparansi dan kenyamanan dalam bertransaksi. Harapan dari agenda ini, semoga UIN mataram bisa benar-benar merasakan transaksi menggunakan QRIS dan menjadi pioneer serta contoh bagi universitas lainnya untuk implementasinya.

Sambutan ke-empat, Ibu Fitria Irmi Triswati melalui Zoom Meeting, memberikan gambaran Arah Digitalisasi System Pembayaran untuk Inklusi Ekonomi dan Keuangan Digital. Pertumbuhan transaksi Sistem Pembayaran Digital  dengan peringkat pertama QRIS di angka 359%, Digital Banking 34.9% dan Uang Elektronik di angka 42.1%, transaksi dan jumlah merchant QRIS akan terus meningkat seiiring dengan semakin meluasnya akseptasi di masyarakat. Implementasi QRIS di NTB dari sisi jumlah merchant yg tersebar di NTB, diantaranya: (1) Bima: 494; (2) Dompu: 232; (3) Lombok Barat: 383; (4) Lombok Tengah: 677; (5) Lombok Timur: 662; (6) Lombok Utara: 121; (7) Mataram: 1.143; (8) Sumbawa: 511; (9) Sumbawa Barat: 133. Perluasan digitalisasi pembayaran melalui QRIS merupakan game changer dalam mendorong inklusi ekonomi dan keuangan digital, termasuk pemberdayaan UMKM serta akselerasi pemulihan ekonomi nasional tentunya dibutuhkan sinergi dan kolaborasi antara Bank Indonesia dengan pemangku kepentingan di Provinsi NTB termasuk Pemprov, Pemkot dan Civitas Akademika perlu terus diperkuat untuk mendorong digitalisasi pembayaran.

Selanjutnya, Talkshow bersama 4 Narasumber yakni, Dekan FEBI Bapak Dr. Riduan Mas’ud, M.Ag, Bapak Akmaludin Suangkupon selaku Deputi Manajer Pw NTB , Bapak Drs. M. Saleh selaku Kepala Dinas Perhubungan Kota Mataram dan Bapak H. Kukuh Rahardjo selaku Dirut Bank NTB Syariah, membahas tentang tren perilaku digital masyarakat  sebelum dan sesudah pandemic dan manfaat menggunakan QRIS, disrupsi digital, success story pengelolaan retribusi parkir dan perjalanan Bank NTB Syariah dalam implementasi ekosistem keuangan digital.

Share This

Share this post with your friends!