Kamis, 8 September 2022. Universitas Islam Negeri Mataram menyelenggarakan kegiatan Penanaman Sepuluh Juta Pohon dengan tema “Merawat Kebhinekaan, Merawat Bumi” bersama Bapak Prof. Dr. H. Muhadjir Efendy, M.A.P., selaku Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Republik Indonesia dihadiri oleh Bapak Prof. Dr. TGH. Masnun, M.Ag., selaku Rektor Universitas Islam Negeri Mataram, Bapak Dr. Subhan Abdullah Acim, M.A., selaku Wakil Rektor III dan seluruh Jajaran Civitas Akademika Universitas Islam Negeri Mataram, turut hadir Perwakilan dari Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PAN-RB, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi NTB, Asisten 1 Kota Mataram, Asisten 2 Kabupaten Lombok Barat serta seluruh Rektor dan Wakil Rektor di Kota Mataram bertempat di Kampus 2 Universitas Islam Negeri Mataram.
Dalam sambutannya, Bapak Prof. Dr. TGH. Masnun, M.Ag., menyampaikan bahwa ikhtiar dari kita menanam pohon sebagai usaha merawat kebhinekaan dan merawat bumi dengan tujuan sama yaitu kearifan merawat lingkungan untuk generasi yang akan datang. Agenda ini juga merupakan bagian dari melangsungkan kehidupan dunia, mengutip dari Pesan Nabi, tanamlah kebaikan, tanamlah pohon-pohon kebaikan sekalipun kita mengetahui akan kiamat esok hari, maka janganlah berhenti untuk menanam yang akan memberikan manfaat bagi orang lain dan generasi setelahnya, lanjutnya. Beliau juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang sudah hadir dalam agenda ini tentunya dalam hal pengenalan Kampus 2 Universitas Islam Negeri Mataram dan harapan kedepannya untuk bisa bersinergi, kolaborasi membangun revolusi mental dan revolusi hijau di kampus.
Selanjutnya, prosesi penanaman pohon oleh Bapak Prof. Dr. H. Muhadjir Efendy, M.A.P., didampingi oleh Bapak Prof. Dr. TGH. Masnun, M.Ag dan seluruh pihak yang terlibat dalam agenda ini ditemani juga oleh Mahasiswa Universitas Islam Negeri Mataram.
Dalam wawancara bersama Bapak Prof. Dr. H. Muhadjir Efendy, M.A.P., menyampaikan kasus stunting di Nusa Tenggara Barat termasuk yang masih tinggi, maka diperlukan usaha yang lebih maksimal lagi guna mengejar target 14% di tahun 2024 melibatkan seluruh komponen terutama Kementerian / Lembaga yang ada anggaran didalamnya untuk penanganan stunting termasuk anggaran di pihak Pemerintah Daerah, Provinsi, Kabupaten maupun Kota kemudian melibatkan masyarakat terutama organisasi-organisasi seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan organisasi keagamaan untuk ikut terlibat dalam menangani kasus stunting ini. Menurut beliau, anggaran sudah dirasa cukup untk difokuskan secara maksimal untuk dituntaskan dan beliau juga sudah bertemu dengan Gubernur NTB Bapak Dr. H. Zulkieflimansyah, M.Sc terkait hal ini untuk merealisasi percepatan penuntasan stunting di Nusa Tenggara Barat