Senin, 11 April 2022. Audiensi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mataram oleh Dekan FEBI Bapak Dr. Riduan Mas’ud, M.Ag dengan pihak Bank Indonesia diwakili oleh Bapak Akmaluddin Suangkupon selaku Deputi Kepala Perwakilan dan Bapak Rachmat Ryanto selaku Manajer Sistem Pembayaran dan Bapak Rizky Reflizar divisi Sistem Pembayaran guna follow-up terkait transaksi non tunai (cashless) yg diluncurkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) pada 17 Agustus 2019 yakni QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) untuk memfasilitasi pembayaran berbasis QR Code di Indonesia saat agenda Diskusi Rutin Dosen FEBI yang berlangsung hari Kamis 07 April 2022.

Bapak Dr. RIduan Mas’ud, M.Ag menjelaskan beberapa program yang akan disinergikan dengan pihak Bank Indonesia, pertama akuisisi merchant QRIS di seluruh outlet/kantin UIN Mataram guna membentuk ekosistem pembayaran non tunai. Karena tidak gampang mengalihkan kebiasaan masyarakat yg sebelumnya terbiasa dengan transaksi tunai ke non tunai. Kedua, adanya Duta QRIS UIN Mataram berasal dari perwakilan Fakultas tentunya melalui pendaftaran dan seleksi atas 3 penilaian yaitu dari Juri, berbasis vote dan wawancara yang memiliki bobot masing-masing. Ketiga, dalam waktu dekat tepatnya pada tanggal 25 April 2022 akan dihelat Seminar Half-day tentang Ekosistem Keuangan Digital dalam rangka mengenalkan transaksi QRIS Go To Campus, rencana akuisisi merchant di UIN Mataram serta pengenalan dan penjaringan Calon Duta QRIS UIN Mataram insya allah bertempat di Auditorium UIN Mataram.

Duta QRIS UIN Mataram yang rencananya akan dibentuk melalui perwakilan masing-masing Fakultas, harus melalui seleksi dan bootcamp selama 3 hari. Adapun aktivitas selama Bootcamp yakni pendalaman tentang literasi digital.

Dalam actual plannya, QRIS ini akan diterapkan dalam beberapa system yakni transaksi di kantin uin mataram, pembayaran SPP, pembayaran Wisuda dan pembayaran Denda Buku akibat keterlambatan pengembalian buku di Perpustakaan UIN Mataram. Literasi QRIS terhadap seluruh Civitas Akademika harus sejalan dengan akuisisi merchant QRIS agar tidak hanya akuisisi saja, tetapi Usage (pemakaian) dari transaksi QRIS juga menjadi tolak ukur utama oleh Bank Indonesia untuk saat ini.

Bapak Akmaluddin Suangkupon, selaku Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Pw NTB, QRIS dalam penerapannya, sampai saat ini Bank Indonesia sudah menginventaris sejumlah 82 Masjid di Lombok yang akan dibuatkan QRIS dan sosmednya guna upload berita, semisal  dari masjid memiliki produk yang ingin dijual juga bisa melalui sosmed atau berbasis web secara digital, namun masih terdapat beberapa kendala dari sisi Takmir masjid yang mungkin masih kurang semangat untuk menyokong agenda tersebut, harapannya ada mungkin dari beberapa mahasiswa dari UIN Mataram yang KKN atau PKLnya bisa berkolaborasi dengan hal itu.

Share This

Share this post with your friends!