Mataram – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri Mataram menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Pengembangan Pariwisata di NTB yang Berkualitas dan Berkelanjutan dipimpin langsung oleh Lalu Muhamad Iqbal, Gubernur NTB terpilih. Acara ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan dari sektor pariwisata, Pemerintah Daerah, dan dihadiri oleh Wakil Rektor III UIN Mataram, Prof. Dr. Subhan Abdullah Acim, MA, serta Dekan FEBI, Prof. Dr. Riduan Mas’ud, M.Ag.
Ketua panitia, Ahmad Yani, menyampaikan bahwa FGD ini menjadi wadah aspirasi bagi semua pihak guna merumuskan strategi pengembangan pariwisata NTB yang lebih baik. Harapannya, diskusi ini menghasilkan rekomendasi yang dapat diimplementasikan selama lima tahun ke depan untuk mendukung kemajuan pariwisata di NTB.

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Rektor III, Prof. Dr. Subhan Abdullah Acim, MA, menegaskan bahwa Program Studi Pariwisata Syariah di UIN Mataram telah mendapatkan akreditasi unggul. Ia juga menyampaikan dukungan penuh dari pihak universitas terhadap program pengembangan pariwisata yang berkualitas, sesuai dengan konsep halal tourism yang diinisiasi oleh TGB.
Gubernur NTB terpilih, Lalu Muhammad Iqbal, menyoroti pentingnya quality tourism yang berkelanjutan. Ia menekankan bahwa pembangunan sektor pariwisata di NTB harus mengedepankan keberlanjutan lingkungan serta memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal. Salah satu langkah strategis yang akan dilakukan adalah menyederhanakan birokrasi agar kebijakan pariwisata lebih terarah dan efektif.
Sementara itu, Prof. Dr. Riduan Mas’ud, M.Ag., menekankan perlunya percepatan dalam mendukung pengembangan pariwisata NTB. Ia juga menyampaikan bahwa sinergi antara akademisi, pemerintah, dan pelaku industri pariwisata sangat diperlukan agar sektor ini semakin berkembang.

Diskusi ini juga menghadirkan berbagai pemangku kepentingan, seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan, Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD), MGPA, dan TNGR. Beberapa isu strategis yang dibahas mencakup keberlanjutan ekosistem pariwisata, optimalisasi promosi destinasi wisata NTB, serta penguatan regulasi bagi pramuwisata agar industri ini lebih profesional dan terstruktur.
Gubernur NTB terpilih juga berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan pariwisata dengan strategi yang lebih inovatif dan berbasis kebutuhan pasar. Ia menegaskan pentingnya kerja sama antarstakeholder serta optimalisasi sumber daya yang ada demi meningkatkan daya saing NTB sebagai destinasi wisata unggulan di Indonesia.

Dengan adanya FGD ini, diharapkan pengembangan pariwisata NTB dapat lebih terarah, berkelanjutan, dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat serta perekonomian daerah.