Rabu, 2 Oktober 2024. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mataram gelar agenda Studium Generale Semester Ganjil Tahun Akademik 2024/2025 menghadirkan narasumber Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Euis Amalia, M.Ag., dari Stakeholder PT. Telkomsel Branch Mataram, Budi Setiawan dan PT. Bank NTB Syariah. Kegiatan ini dibuka oleh Rektor UIN Mataram, Prof. Dr. TGH. Masnun, M.Ag., turut dihadiri oleh Jajaran Dekanat, Dosen, Tenaga Kependidikan dan Mahasiswa FEBI dengan jumlah peserta mencapai 1500 orang bertempat di Gedung Auditorium UIN Mataram Kampus 2.

Dalam kesempatan ini, Prof. Dr. Riduan Mas’ud, M.Ag., selaku Dekan FEBI, “Pentingnya komitmen kita semua untuk membangun ekosistem halal dalam menjawab persaingan secara global pada saat ini”, ujar Prof. Riduan. Beliau mengatakan bahwa isu ekosistem halal saat ini menjadi bahan kajian di Perguruan Tinggi baik secara Nasional maupun Internasional.

Selanjutnya, Prof. Dr. TGH. Masnun, M.Ag., juga dalam kesempatan ini menyampaikan ekosistem halal ini menjadi isu Internasional guna membangun mindset, ide-ide dalam menggagas lembaga penjamin halal. Beliau juga menyampaikan dengan prestasi UIN Mataram yang sudah mendapatkan akreditasi Unggul, kedepannya harus mampu meraih akreditasi Internasional, didukung dengan kegiatan yang sudah tidak bersifat lokal, namun Internasional dan hal tersebut menjadi komitmen yang diimplementasikan oleh civitas akademika UIN Mataram.

Prof. Dr. Euis Amalia, M.Ag., menyampaikan materi terkait Pengembangan Ekonomi Halal Terintegrasi Menuju Indonesia Emas 2045 dimana pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang inklusif dan berkelanjutan melalui Sustainable Development Goals (SDGs) dengan 17 target, diantaranya pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan, pertanian dan pangan berkelanjutan, kesehatan dan kesejahteraan, produksi dan konsumsi berkelanjutan, pengelolaan Sumber Daya Alam dan Industri halal. Beliau juga menjelaskan Ekonomi Islam Indonesia di tingkat global, berada pada posisi ke-3 yang sebelumnya berada di posisi ke-4. Indonesia memiliki potensi pasar halal global yang signifikan jika dilihat dari pengeluaran konsumen US$ 2,02T dari 1,9 Milyar (data tahun 2019) muslim mencakup enam sektor riil ekonomi, diantaranya makanan halal, keuangan syariah, perjalanan ramah muslim, busana, produk farmasi dan media serta rekreasi.

Share This

Share this post with your friends!