Kamis, 07 April 2022. Telah dihelat Agenda Diskusi Rutin Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mataram dengan mengundang Bapak Heru Saptaji, selaku Kepala Bank Indonesia Perwakilan NTB sebagai narasumber turut hadir juga dari jajaran Dekanat FEBI, Dekan FS, Kaprodi – Sekprodi dan seluruh Dosen FEBI serta elemen HMPS dari Ekonomi Syariah dan Perbankan Syariah. Agenda ini juga berlangsung online via Zoom Meeting yang dihadiri oleh mahasiswa/I FEBI.
Dalam sambutannya Dekan FEBI, Bapak Dr. Riduan Mas’ud, M.Ag dengan terus berjalannya sinergitas antara FEBI dengan Bank Indonesia, dalam rangka ikut menggaungkan tren transaksi cashless, besar harapan dari FEBI bisa mengajak BI untuk mengakuisisi QRIS (Quick Response Code Indonesia Standard) yang nantinya Dekan FEBI akan mengajukan prodi Perbankan Syariah menjadi tim akuisisi Merchant QRIS di Kantin UIN Mataram dan beberapa Outlet di luar UIN Mataram.
Selanjutnya, sambutan dari Bapak Rektor UIN Mataram, Prof. Dr. TGH. Masnun, M.Ag mengapresiasi kegiatan ini dan semoga menjadi awal yang baik bagi FEBI dan menekankan pentingnya menjaga stabilitas antara FEBI dengan Bank Indonesia yang memang sudah terjalin lama dalam rangka pengayaan di era digital dengan mengedepankan komunikasi melihat tuntutan dari Mahasiswa/i untuk dapat mengetahui tentang diskursus kontemporer tentang perkembangan digital perbankan tentunya di dunia saat ini, kita bisa memilih ditinggal atau digital. Beliau juga akan memacu semua fakultas untuk membangun sinergi dengan lintas universitas maupun stakeholder lainnya.
Agenda selanjutnya penyampaian Materi oleh Kepala Bank Indonesia Pw. NTB Bapak Heru Saptaji, membahas tentang bagaimana Bank Indonesia sebagai Stabilisator Perekenomian, adapun yang menjadi fokus beliau di Daerah NTB diantaranya, menjaga stabilitas inflasi, menjaga stabilitas nilai tukar, menjaga stabilitas system keuangan dan memastikan kelancaran system pembayaran guna menciptakan tujuan utama pengelolaan ekonomi (Wellfare State) yakni pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas ekonomi yang terjaga dan wealth distribution.