Minggu, 10 Juli 2022. Allahu akbar kabiraa, walhamdulillaahi katsiiraa. Wasubhaanallaahi bukrataw wa ashiillaa.Laa ilaaha illallallahu walaa na’budu illaa iyyaahu. Mukhlishiina lahuddiin, Walau karihal kaafiruun. Laa ilaaha illallaahu wahdah, shodaqa wa’dah, wanashara ‘abdah, wa a’azza jundahu wahazamal ahzaaba wahdah. Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar walillaahil hamd.

Telah berlangsung pelaksanaan ibadah Shalat Idul Adha 1443H bertempat di Masjid Raya Hubbul Wathan Islamic Centre Nusa Tenggara Barat hari ini yang diikuti oleh masyarakat se-Nusa Tenggara Barat tidak hanya didalam, namun merebak hingga ke area luar Masjid. Gema takbir dikumandangkan sebelum memulai shalat Idul Adha dimulai dan termasuk informasi penyembelihan hewan kurban sebanyak 21 ekor sapi dan 27 ekor kambing berasal dari berbagai Stakeholder di NTB yang telah disalurkan melalui masyarakat, lingkungan organisasi kemasyarakatan, agama, yayasan, pendidikan, lembaga pemerintah, organisasi pemuda dan wanita dsb.

Hal yang menarik dalam perayaan idul adha ini, dimana petugas Shalat Idul Adha kali ini dihadiri oleh Bapak TGH. L. Ibrahim Lukman selaku Pengasuh Pondok Pesantren Al-Islahuddiny Kediri, Lombok Barat sebagai Imam dan Bapak Prof. Dr. TGH. Masnun, M.Ag selaku Rektor Universitas Islam Negeri Mataram dan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Provinsi NTB sebagai Khotib.

Rektor UIN Mataram dalam khutbahnya mengajak kepada seluruh jamaah dalam perayaan Hari Raya Idul Adha ini, bahwa konstruksi sejarah kehidupan politik agung kekasih Allah yakni Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Ismail a.s sebagai bentuk kesadaran dan nampak tilas para auliya terdahulu dan mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. Perjuangan Nabi Ibrahim a.s tentunya membutuhkan kekuatan yang luar biasa dalam menghadapi diri sendiri dan keluarga dalam hal melaksanakan perintah Allah SWT. yakni menyerahkan anaknya yaitu Nabi Ismail a.s untuk disembelih dan dikurbankan. Beliau juga menjelaskan Ibadah kurban merupakan ibadah penting dalam agama Islam yang telah terdokumentasi dengan baik dalam Al-Qur’an surah As – Shaffat ayat 102, yang berbunyi:

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْٓ اَرٰى فِى الْمَنَامِ اَنِّيْٓ اَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرٰىۗ قَالَ يٰٓاَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُۖ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ

Artinya: “Ketika anak itu sampai pada (umur) ia sanggup bekerja bersamanya, ia (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku, sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Pikirkanlah apa pendapatmu?” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu! Insyaallah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang sabar.”

Selanjutnya, tujuan lain hidup manusia bukanlah kekayaan, pangkat dan jabatan, melainkan mengabdi kepada Allah SWT., dengan penuh ketabahan, kesabaran dan keyakninan dalam perintah Allah SWT., menggambarkan esensi yang melekat dalam nilai implementasi Nabi Ibrahim a.s dalam meyakini perintah Allah SWT., sebagai peringatan kepada ummat yang akan datang apakah sanggup mengorbankan diri untuk menegakkan perintah Allah SWT.

Terakhir, Rektor UIN Mataram mengajak jamaah untuk terus mendekatkan diri kepada Allah SWT., secara terus menerus dan memaparkan beberapa manfaat dari berqurban yakni, meningkatkan keimanan kita, menanamkan rasa kasih sayang dan saling menghormati antar sesama, melatih kedermawanan kepada yang lain. Semoga perjalanan hidup kita dihidari dari keburukan yang menjerumuskan kehidupan kita serta seluruh jamaah yang saat ini melangsungkan ibadah Haji agar dapat kembali ke tanah air Indonesia dengan selamat dan meraih Haji yang mabrur.